Rabu, 04 Juni 2014

SERPIHAN SERBUK JIWA MEMBAKAR LANGIT KEDUA

SERPIHAN SERBUK JIWA
MEMBAKAR LANGIT KEDUA


Mata bertemu 
dengan mata
Kepala bertemu
dengan kepala.
Inilah aku...
Kata yang diam membisu
dari mulut yang bicara.
Aku kembali dari mesin
jalanya waktu
kuhancurkan tiang-tiang
penyangga saat aku
mulai membakar langit.
Agar engkau tahu
akulah dia...
Yang terlahir dari
pecahan cahaya
saat kegelapan
membelengguku
di ruang ribuan mantra.
Akulah dia
sang legendaris
yang terbungkus
kain doa-doa
dari manusia-manusia
yang mati mempertahankan
hidup atas nama cinta.
Akulah....
Pembebas
padaku ada ratusan
Kata sanjung dan
Ribuan kata maki.
Aku telah dipersenjatai
Pedang ditanganku
Siap menembus jantungmu.
Akulah secuil kisah
Yang hilang dari masa
lalu...
Aku...
Serpihan Serbuk Jiwa
Namaku.