Suasana begitu gelap dan sunyi
Ketika 13 murid dikumpulkan dalam
suatu pertemuan.
Kulihat ada aku disana.
Dan 12 wajah baru yang mungkin
aku kenal.
Dengan seseorang yg duduk dimana
kami bertiga belas menghadap dia.
Siapakah orang itu...?
Dengan pakaian jubah agamis dan
Sorban sambil memejamkan mata
Sesekali mengelus-elus jenggotnya.
Pikirku ini pasti mimpi...
Dia mulai berbicara.
Alloh menciptakan Manusia, jin dan Malaikat untuk menyembahnya.
Adapun ke tiganya Alloh memberikan kelebihan untuk manusia akal untuk
menilai mana yang baik dan mana yang tidak baik. Agar manusia tidak tersesat dalam dosa.
Belum sempat selesai berbicara
Ada bunyi salam di muka pintu.
Assalamuallaikum...
Serentak kami menjawab
Wallaikumsallam...
Silahkan Masuk kata beliau...
Terdengar bunyi pintu itu dibuka...
Langsung gaduhlah suasana.
Seorang perempuan berteriak-teriak
Sambil meloncat-loncat
membanting-banting badanya
Ditembok dan dilantai rumah.
Seketika itu juga terhamburlah kami
Semua...
Tapi beliau tetap diam...
Sesekali memutar tasbihnya.
Kemudian tersungkurlah ibu dari anak perempuan itu dihadapan beliau. Sambil berkata:
Tuanta Salama tolong sembuhkan anak saya...???
Sudah 3 hari ini anak saya kerasukan
dan tidak kunjung sembuh.
Sudah 3 dukun kami datangi keadaanya makin parah saja.
Alangkah terkejutnya aku ketika
nama Tuanta Salama disebut.
Bukankah itu Syech Yusuf nama
Lain dari Tuanta Salama...???
Kemudian dipanggilah salah satu muridnya diantara kami.
Daeng Naba tolong kamu obati
perempuan itu.
Iya Syech...
Daeng Nabapun langsung bergegas mengobatinya...
Depeganglah tangan kiri dari perempuan itu lalu di tekan dengan keras ujung jari-jari perempuan itu.
Seketika itu juga makin gaduh dan makin keras... Nyaring terdengar teriakanya.
Sambil berteriak perempuan bicara
Apa yang kamu lakukan sama saya.
Daeng naba menjawab pergi kau
Jangan masuki perempuan ini. Bukan disini tempatmu.
Makin keraslah meronta sambil dia bantingkan badanya menumbuk lantai. Astagfirulloh Aladzim kataku dalam hati.
Kemudian daeng naba lari kebawah kaki perempuan itu sementara
5 murid yg lain mulai memegangi kedua tangan, kaki sampai kepala.
Pemandangan yang sangat miris.
Jari-jari kaki perempuan itupun masih ditekan-tekan dengan keras.
Makin tambah menggila suasana pada saat itu...
Kemudian Syech Yusuf mulai memandangku sambil tersenyum.
Dimas ambil 3 buah dupa lalu bakarkan untukku. Terkejutnya aku ketika beliau mengetahui namaku.
Tanpa pikir panjang lalu kubakarkan dupa kemudian kuberikan kepada beliau...
Daeng Naba sudah cukup...
Bawa kemari perempuan itu.
Kata Syech Yusuf Tuanta Salama.
Kemudian dibawanyalah perempuan itu dihadapan beliau sambil dipegang kedua tanganya.
Lepaskan pegangan tanganya...
Kata beliau kepada muridnya.
Setelah dilepas
Di arahkanlah dupa itu dihadapan perempuan itu berjarak 1 meter darinya. Kemudian ditiuplah asap dari dupa itu mengenai wajahnya.
Kemudian perempuan itupun langsung jatuh pingsan...
Dan seketika itu juga sembuh..
Alangkah senangnya hati ibu yang anaknya 3 hari sudah kerasukan itu.
Setelah kejadian itu pulanglah mereka dengan ke 13 murid yang masih tinggal termasuk saya.
Ketika 13 murid dikumpulkan dalam
suatu pertemuan.
Kulihat ada aku disana.
Dan 12 wajah baru yang mungkin
aku kenal.
Dengan seseorang yg duduk dimana
kami bertiga belas menghadap dia.
Siapakah orang itu...?
Dengan pakaian jubah agamis dan
Sorban sambil memejamkan mata
Sesekali mengelus-elus jenggotnya.
Pikirku ini pasti mimpi...
Dia mulai berbicara.
Alloh menciptakan Manusia, jin dan Malaikat untuk menyembahnya.
Adapun ke tiganya Alloh memberikan kelebihan untuk manusia akal untuk
menilai mana yang baik dan mana yang tidak baik. Agar manusia tidak tersesat dalam dosa.
Belum sempat selesai berbicara
Ada bunyi salam di muka pintu.
Assalamuallaikum...
Serentak kami menjawab
Wallaikumsallam...
Silahkan Masuk kata beliau...
Terdengar bunyi pintu itu dibuka...
Langsung gaduhlah suasana.
Seorang perempuan berteriak-teriak
Sambil meloncat-loncat
membanting-banting badanya
Ditembok dan dilantai rumah.
Seketika itu juga terhamburlah kami
Semua...
Tapi beliau tetap diam...
Sesekali memutar tasbihnya.
Kemudian tersungkurlah ibu dari anak perempuan itu dihadapan beliau. Sambil berkata:
Tuanta Salama tolong sembuhkan anak saya...???
Sudah 3 hari ini anak saya kerasukan
dan tidak kunjung sembuh.
Sudah 3 dukun kami datangi keadaanya makin parah saja.
Alangkah terkejutnya aku ketika
nama Tuanta Salama disebut.
Bukankah itu Syech Yusuf nama
Lain dari Tuanta Salama...???
Kemudian dipanggilah salah satu muridnya diantara kami.
Daeng Naba tolong kamu obati
perempuan itu.
Iya Syech...
Daeng Nabapun langsung bergegas mengobatinya...
Depeganglah tangan kiri dari perempuan itu lalu di tekan dengan keras ujung jari-jari perempuan itu.
Seketika itu juga makin gaduh dan makin keras... Nyaring terdengar teriakanya.
Sambil berteriak perempuan bicara
Apa yang kamu lakukan sama saya.
Daeng naba menjawab pergi kau
Jangan masuki perempuan ini. Bukan disini tempatmu.
Makin keraslah meronta sambil dia bantingkan badanya menumbuk lantai. Astagfirulloh Aladzim kataku dalam hati.
Kemudian daeng naba lari kebawah kaki perempuan itu sementara
5 murid yg lain mulai memegangi kedua tangan, kaki sampai kepala.
Pemandangan yang sangat miris.
Jari-jari kaki perempuan itupun masih ditekan-tekan dengan keras.
Makin tambah menggila suasana pada saat itu...
Kemudian Syech Yusuf mulai memandangku sambil tersenyum.
Dimas ambil 3 buah dupa lalu bakarkan untukku. Terkejutnya aku ketika beliau mengetahui namaku.
Tanpa pikir panjang lalu kubakarkan dupa kemudian kuberikan kepada beliau...
Daeng Naba sudah cukup...
Bawa kemari perempuan itu.
Kata Syech Yusuf Tuanta Salama.
Kemudian dibawanyalah perempuan itu dihadapan beliau sambil dipegang kedua tanganya.
Lepaskan pegangan tanganya...
Kata beliau kepada muridnya.
Setelah dilepas
Di arahkanlah dupa itu dihadapan perempuan itu berjarak 1 meter darinya. Kemudian ditiuplah asap dari dupa itu mengenai wajahnya.
Kemudian perempuan itupun langsung jatuh pingsan...
Dan seketika itu juga sembuh..
Alangkah senangnya hati ibu yang anaknya 3 hari sudah kerasukan itu.
Setelah kejadian itu pulanglah mereka dengan ke 13 murid yang masih tinggal termasuk saya.
Dipanggilah Daeng Naba...
Daeng Naba kemarilah...
Pelan dan lirih.
Daeng Nabapun duduk bersila dihadapan belia.
Biar kutembak kepalamu saat ini juga disini... Engaku tidak akan mati daeng Naba. Biar pisau sekalipun...
Ambilkan pisau.. Perintah beliau dengan suara lirih kepadaku.
Bergegas kuambilkan pisau lalu kuberikan padanya. Kemudian dihunuskanlah pisau itu keperutnya. Subhanalloh dalam hati.
Pisau itu bengkok tapi perutnya tdak mengeluarkan darah.
Lihat saya ketika pisau ini aku iriskan ke pergelangan tanganku pasti berdarah. Karena denga darah ini aku langsung terhubung dengan penciptaku. Tapi lihat dirimu. Dengan kebencian mengusir jin jahat dalam tubuh manusia.
Jin adalah ciptaan Alloh bukan begitu cranya memperlakukan mereka.
Kelak mereka akan menuntut balas di akhirat nanti.
Daeng Naba kemarilah...
Pelan dan lirih.
Daeng Nabapun duduk bersila dihadapan belia.
Biar kutembak kepalamu saat ini juga disini... Engaku tidak akan mati daeng Naba. Biar pisau sekalipun...
Ambilkan pisau.. Perintah beliau dengan suara lirih kepadaku.
Bergegas kuambilkan pisau lalu kuberikan padanya. Kemudian dihunuskanlah pisau itu keperutnya. Subhanalloh dalam hati.
Pisau itu bengkok tapi perutnya tdak mengeluarkan darah.
Lihat saya ketika pisau ini aku iriskan ke pergelangan tanganku pasti berdarah. Karena denga darah ini aku langsung terhubung dengan penciptaku. Tapi lihat dirimu. Dengan kebencian mengusir jin jahat dalam tubuh manusia.
Jin adalah ciptaan Alloh bukan begitu cranya memperlakukan mereka.
Kelak mereka akan menuntut balas di akhirat nanti.