Lepas Dari Kata-kata

Jalan yang benar ketika
Kamu bicara adalah dengan
Merasakanya...
Percuma kalau bicara saja.
Tanpa kamu bisa merasakanya.
Setelah kamu merasakanya
baru kamu ceritakan rasanya itu.
Memahami omongan itu
Cukup melihat apa yang dirasakan
Dari ceritanya itu.
Di usia muda seorang anak
Laki-laki akan begitu sangat
Panas dan temperamen
mempertahankan ego.
Ketika ego menguasai pemikiran dan emosi dalam dada akan bergejolak. Untuk mempertahankan pendapat yang mungkin diyakininya benar.

Sebagai contoh:
Bagaimana kamu bisa merasakan nikah itu enak. Sedangkan kamu belum pernah menikah dengan seseorang. Dan hidup dengan seseorang dalam satu rumah, satu kamar, satu tempat tidur...
Lalu aku akan mulai berfikir....
Jangan-jangan anak ini sudah berzinah dengan janda di lokalisasi. Lalu menceritakanya.....???

Bagi saya ceritamu begitu bodoh.
Tapi saya akan lebih memilih diam.
Karena sumber ilmu pengetahuan
Itu akan lepas dari kata-kata
Yang keluar dari mulutku.
Ketika hati bicara.

Kemudian Setan pun melihat.
Apabila dia adalah pilihan Tuhanya.
Aku akan mencobanya dengan
Satu orang perempuan yang cantik
Anggun menawan telanjang didepanya.
Sambil menyembahnya dan memanjakanya. Apabila orang pilihan itu cukup kuat. Aku akan mengirim satu perempuan lagi yang sama-sama cantik dan Ayu telanjang didepanya begitu seterusnya sampai berhasil.