Kupandang Wajah Bulan
Kemudian aku berkata.
Bulan...
Aku katakan padamu.
Engkau tidak sendiri.
Puluhan sinar disampingmu
Dengan kasihnya dan sayangnya
Mereka curahkan padamu.
Menjaga tidurmu dan
Memperhatikanmu dengan penuh rasa cinta.
Sehingga tidak ada alasan bagimu
Untuk sendiri.
Tapi Bulan lihatlah aku...
Kukayuh sepedaku.
Menembus dinginya malam.
Ditengah hujan yang deras.
Agar aku dapat menemuimu.
Tidak lagi kupikir.
Lelahnya habiskan pagi
Sampai malam memanggul cangkul
Dan Membajak sawah.
Karena menjelang malam
Engkaulah tujuanku.
Bulan kuingin engkau mengerti.
Aku selalu memberimu hasil ladangku.
Kuberikan engkau beras hasil kebunku
Kuberikan engkau penjualan hasil padiku.
Agar engkau tahu bahwa
Ini semua adalah kerja keras.
Demi kebahagianmu.
Tak perlu kau tau siapa aku
Tak perlu kau tau dimana aku tinggal
Karena akulah yang akan mencarimu.
Kemudian aku berkata.
Bulan...
Aku katakan padamu.
Engkau tidak sendiri.
Puluhan sinar disampingmu
Dengan kasihnya dan sayangnya
Mereka curahkan padamu.
Menjaga tidurmu dan
Memperhatikanmu dengan penuh rasa cinta.
Sehingga tidak ada alasan bagimu
Untuk sendiri.
Tapi Bulan lihatlah aku...
Kukayuh sepedaku.
Menembus dinginya malam.
Ditengah hujan yang deras.
Agar aku dapat menemuimu.
Tidak lagi kupikir.
Lelahnya habiskan pagi
Sampai malam memanggul cangkul
Dan Membajak sawah.
Karena menjelang malam
Engkaulah tujuanku.
Bulan kuingin engkau mengerti.
Aku selalu memberimu hasil ladangku.
Kuberikan engkau beras hasil kebunku
Kuberikan engkau penjualan hasil padiku.
Agar engkau tahu bahwa
Ini semua adalah kerja keras.
Demi kebahagianmu.
Tak perlu kau tau siapa aku
Tak perlu kau tau dimana aku tinggal
Karena akulah yang akan mencarimu.