Di kedalaman hati
Di tutupi kabut jiwa.
Semilir angin meredup
Dibawahnya kereta senja
Meluncur menuju kegelapan.
Hening sunyi fikirku.
Ketika cahaya lilin
Mulai dinyalakan.
Semua topeng kehidupan
Terbuka menguak kiblat
Kebenaran.
Ringankan bebanku
Memasuki malam
Ketika kenyataan membungkam
semua mulut yang bicara.
Itulah titik balikku
Bangkit dalam nestapa
Bangkit dari keterpurukan
Ketika orang sibuk meludahiku
Ketika orang sibuk menhinjak
Injakku dan melemparku
dengan kotoran.
Itulah semangatku
Itulah amarahku
Yang Tersembunyi
terbalut di hati
Lalu...
Datanglah malaikat
Menyapaku mengusap kepalaku
Memberiku sebuah makanan.
Sambil berkata.
Berikan aku seribu jiwa
Yang memihakku untuk
Melawan Sang Maha Kuasa.
Di tutupi kabut jiwa.
Semilir angin meredup
Dibawahnya kereta senja
Meluncur menuju kegelapan.
Hening sunyi fikirku.
Ketika cahaya lilin
Mulai dinyalakan.
Semua topeng kehidupan
Terbuka menguak kiblat
Kebenaran.
Ringankan bebanku
Memasuki malam
Ketika kenyataan membungkam
semua mulut yang bicara.
Itulah titik balikku
Bangkit dalam nestapa
Bangkit dari keterpurukan
Ketika orang sibuk meludahiku
Ketika orang sibuk menhinjak
Injakku dan melemparku
dengan kotoran.
Itulah semangatku
Itulah amarahku
Yang Tersembunyi
terbalut di hati
Lalu...
Datanglah malaikat
Menyapaku mengusap kepalaku
Memberiku sebuah makanan.
Sambil berkata.
Berikan aku seribu jiwa
Yang memihakku untuk
Melawan Sang Maha Kuasa.