Minggu, 29 Mei 2016

PENDEKAR TROJAN EMAS Chapter 22

PENDEKAR TROJAN EMAS

Chapter 22
SEPERTI MENJAGA LILIN YANG HAMPIR PADAM



Orange menghadap Kaisar Mang. Baginda...
Kondisi pangeran Jambu masih dalam keadaan koma. Tingkat kesadaranya sangat menurun.
Denyut nadinya sangat pelan sekali. Banyak yang sangat saya khawatirkan baginda...

Kata baginda kepada Orange. Orange aku menaruh harap padamu. Agar dapat menyelamatkan anakku yang aku kasihi. Perjuangkan nyawanya untukku. Meskipun harus kau lewati 7 lautan skalipun untuk kehidupan pangeranku.
Sambil menunduk orange berfikir dan berkata dalam hatinya. Tugas yang sangat berat ketika aku harus menyangga nyawa pangeran vegetable kingdom.
Saya akan berusaha sebaik mungkin baginda demi pangeran.
Sambil mengundurkan diri di hadapan baginda orange berjalan keluar istana.

Diluar sudah ada Apple dan panglima Randu menunggunya. Bagaimana Orange. Kata panglima randu yang tanganya terpotong ketika pertarungan sengit diyerusalem yang berhasil selamat.
Berat panglima randu.. tugas yang diberikan kaisar Mang padaku. Ini seperti menjaga lilin yang hampir padam.
Tenang orange... kata Apple masih ada kami disini bersamamu. Kita akan berjuang bersama lagi. Terima kasih Apple, panglima...
Aku ingin berkunjung kerumah ibu mawar. Aku harus memberitahukan berita duka sepeninggal Mawar anaknya. 
Ketika melawan yerusalem. Mawar termasuk perempuan yang hebat.
Baiklah ayok kita berangkat Orange... kata Apple. Kemudian Panglima Randu berbicara. Maafkan aku tidak bisa ikut mengantar. Aku masih belum cukup pulih benar Orange. Sampaikan salamku dan banggaku untuk mawar karena berjuang untuk vegetable kingdom. 
Baik panglima kata orange.

Akhirnya Apple dan Orange pergi ke rumah mawar. Untuk memberitahukan berita duka kepada keluarganya. 
Berangkatlah mereka dengan kuda dan sumbangan istana berupa emas, perak dan perhiasan. 
Sesampainya disana disambutlah mereka dengan isak dan air mata. Dari ibu mawar dan adik kembarnya Melati. 
Ibu... kata Orange.
Mawar adalah seorang pahlawan untuk vegetable kingdom. Jasanya sangatlah banyak untuk negri ini.
Aku serahkan beberapa sumbangan dari raja. Dan aku serahkan Busur Bintang senjata mawar.
Kagetlah ibu dan adik mawar.

Bagaimana mungkin Busur ini bisa dibawa anakku tuan Orange... 
Apakah dia berperang menggunakan senjata ini.
Iya... ibu kata orange. 
Kemudian Melati langsung menyaut busur itu dan berkata dihadapan banyak orang.
Aku akan menggantikan kakakku untuk berjuang.
Orange dan apple memandang melati dengan sangat takjub dan heran. Seperti melihat mawar kembali bangkit dari kematian.