Rabu, 04 Maret 2015

Singasana Langit


Singasana langit
dirajut oleh doa-doa ribuan malaikat.
Meratap sampai lelah tangisnya.
Itupun belum terasa benar.
Seperti api yang menyala
sembunyi di dasar lubuk hati.
Sampai kapan engkau mampu
menyimpanya...???
Tertusuk pisaupun aku berdarah
lalu dengan bangga engkau
menyebutnya inilah karunia.
Bukalah mata dan 
jelaskan pandang
Langit dibawahku 
tanah diatasku.
Kuputar sambil lalu.
Karena kebenaran
tidak akan bisa memahamimu.