Jumat, 02 Juni 2017

THE SUN AND THE MOON

Begitulah manusia...
Selalu berubah
Seperti iklim
Di hitungan musim-musim.
Ketika tujuan telah terpenuhi
Segala keinginanya terkabul.
Dia akan menatap apa
Yang dia punya sambil tertawa.
Kemudian berkata engkau memang bodoh
Begitu mudah kau taruh sebuah
Kepercayaan kepada orang yang
Baru engkau kenal.
Bagi si bodoh itu adalah suatu
Kebesaran bisa berkenalan denganmu.
Meskipun akhirnya engkau membuangku.
Itu adalah moment yang sakral
Bisa bertemu denganmu.
Saat itulah para penghuni surga
Menatap Sang Matahari yang bertemu
Dengan Sang Bulan.
Jika bisa kaukendurkan wajah matahari
Maka bulan akan mengencangkan wajahnya.
Jika matahari membuatmu kecil
Dihadapan bumi.
Maka bulan akan membuatmu besar
Dihadapan bintang-bintang.
Jika matahari mampu membakarmu.
Bulan akan membuatmu dingin
Dan hangat dalam pelukan.
Tidak ada yang tidak sia-sia
Tidak ada yang tidak berguna.
Tidak ada yang berjalan mondar-mandir
Tanpa tujuan.
Itulah garis yang dianyam oleh tangan
Mungil Sang Takdir.
Segala sesuatu adalah tentang keinginan.
Bagaimana engkau dapat melawan
Musuh besar yang adalah dirimu sendiri.
Tanpa kesabaran
Tanpa keikhlasan dan kerendahan hati.
Bisakah engkau bertahan wahai Sang Matahari
Dihadapan Sang Bulan.
Sehingga kau palingkan wajahmu.