Kamis, 06 Oktober 2016

Al-Habib Zaky Assegaf, KH. Hasan Ashari, Ustd. Pranoto, Gus Rud di Acara Tasyakuran Aqiqah

Bismillah...
Puji dan Syukur kami
Panjatkan kehadiran Alloh.
Akan diadakan Tasyukuran Aqiqah
Atas kelahiran anak kami
Tercinta pada tanggal
20 September 2016
Hari Selasa jam 19:00 WIB
Di kediaman kami
Jl. Tentara Rakyat Mataram.
Badran Jt 1/893 Rt: 40 rw: 09
Jetis, Bumijo. Yogyakarta.

Acara akan dipimpin oleh:
Al-habib Zaky Assegaf
Ceramah dan doa:
KH. Hasan Ashari, ust. Pranoto dan Gus Rud.
Turut mengundang:
* Para kerabat dekat dan saudaraku di Jogja
* Semua Sahabat dan saudaraku di Sosial media.
* Para Spiritualis Wijayakusuma Mataram
Tamansiswa Yogyakarta
* Jamaah Maiyah Cak Nun Yogyakarta.
* Jamaah JIMAT ( Jamaah Ingat Mati)
Al-habib Yogyakarta

Alhamdulillah ya Alloh.
Acara berjalan dengan lancar
Tanpa hambatan sesuatu apapun.
Terima kasih buat Kluarga Besar di Badran
Para Kru dan Panitia yang 
Menyukseskan Acara Semalam.
Bersama:
Al-Habib zaky Assegaf
KH. Hasan Ashari
Ust. Pranoto
Gus Rud
Foto dokumentasi setelah acara.










Al-Habib Zaky Assegaf
Dan Tongkat Tungga Dewi
Tongkat gabungan Tlogosari mati ngurak
Dan Klumpret mati ngurak.
Minat yang sama
Langsung saja ke
Whatsapp/line/bbm/call/sms
* 087841491999
* 082310191999
Pin BB: 5774c0fd
Atau bisa kunjungi stand Galeri kami
Serpihan Serbuk Jiwa
Jupiter Art Yogyakarta di Piramid Square
Jl. Parangtritis km: 5
Yogyakarta.
Tidak jauh dr ringroad Selatan.
Buka setiap hari dari Jam 12-7 malam.
Monnggo pinarak lurr...




SULTAN BULAN ANGGORO

Kudengar Suara memanggil.
Lirih mengusung Sunyi.
Inilah waktuku untuk berjuang.
Mengisi peradaban yang kosong
Di peta Dunia.
Tak perlu dan tak ingin orang mengangkatku
Tak perlu ku disanjung dan dipuja.
Tak perlu payung dan kursi para raja.
Cukup orang mengerti siapa aku.
Mendengar namaku lalu mengikuti.
Kemana Arah perjuanganku.
Ketika aku dibangunkan dan
Mulai membuat perjanjian dengan
Para Malaikat Tuhan.
Aku sudah dipersenjatai
Dengan kearifan dan pengertian
Dengan cinta dan kasih
Dengan kesabaran dan keikhlasan.
Atas dasar dari segala sesuatu
Sebelum jagad raya ini ada.
Dan rumus-rumus bintang.
Mencari yang nampak
Namun tak terlihat.
Disitulah orang mulai memanggilku.
SULTAN BULAN ANGGORO
Pukul 06:50
Jimawal Selasa Pahing
30 Agustus 2016

JESICA, AHOK DAN DIMAS

Banyak kasus terjadi di negri ini.
Dari kasus jesica ke pemilihan Gubernur
Jakarta. Ahok Pak Basuki Cahaya purnama.
Sampai Ke Dimas Kanjeng Taat pribadi.
Tuhan sedang menunjukkan.
Rahasianya pada kita.
Dengan mengangkat pemberitaan mereka
Di media masa.
Dari kasus Jesica dimana praduga tak bersalah berlaku bagi orang
yang mengalami kasus hukum.
Diberondong dengan
dugaan bersalahnya.
Dengan tenangnya hukum dibuat
Kalang kabut.
Andaikan Jesica orang kecil
Yang tidak mampu melawan hukum.
Saya yakin 100%
Dia sudah masuk penjara saat ini.
Kasus ini akan panjang dan akan
Melibatkan banyak orang kelak.
Banyak kambing hitam dikorbankan
Untuk hukum di indonesia.
Apa yang terjadi dengan Negri ini...?
Dan apa yang sedang Tuhan tunjukan
Pada kita..??
Kemudian Munculah pak Ahok dengan etnis dan keyakinanya sedang dipertanyakan.
Dengan kemunculanya
Dan misi-misinya.
Peta politik jakarta perlahan dan pasti
Mulai berubah.
Cara pandang seorang Ahok.
Dengan pemahamanya dan perbedaanya.
Membuat pihak-pihak dibuat
Menganga setiap mulut
Dan otak mereka terputar.
Tuhan sedang memperlihatkan
Sesuatu yang besar.
Ditambah kemunculan Dimas taat pribadi.
Yang mempunyai kemampuan
Yang tidak dimiliki siapapun.
Di dunia ini kecuali indonesia yang
Punya orang unik seperti ini.
Membuat Bank Indonesia kalang kabut.
Pengeluaran mata uang rupiah
Yang beredar melebihi kuota.
Dimas taat pribadi.
Dengan pengikutnya yang
Mati-matian bertahan dan membelanya.
Mengiyakan kebenaran kemampuanya.
Apabila ini benar.
Maka Jokowi dan Yusuf Kalla
Harus menyelamatkanya.
Kemudian mulailah menggandakan
Dollar dan poundsterling.
Untuk kesejahteraan rakyat indonesia.
Cobalah melihat dari sisi yang lain.
Sisi dimana kita melihat bahwa
Disitulah Tuhan menunjukan kebesaranya.

MEMANDANG CINTA

Saat terbangun dari ranjang
Kemudian menoleh disebelahmu
Itulah orang yang sama
Yang engkau pilih untuk
Mengarungi kehidupan.
Suamimu atau istrimu.
Menjauhkan dari fitnah dan zinah.
Jangan paksakan kehendak
Kalau dia memang bukan jodohmu.
Itu tidak akan membuatmu bahagia
Mengarungi kejamnya hidup.
Cinta yang bertepuk sebelah tangan
Akan kau sesali
Bukan sekarang tapi esok pasti.
Engkau akan menyesal
Dan menggerutu dibelakangnya.
Tanpa syukur dan ikhlas
Tentang Apa yang Alloh berikan
Untuk pasanganmu.
Hidup akan banyak tuntutan
Dan membuatmu tidak tenang.
Apabila dia bukan jodohmu
Dan dipaksakan masuk kedalam rusukmu
Goncangan sekeras apapun itu
Yang datang dia pasti akan copot.
Apabila dia jodohmu dipasangkan
Masuk kedalam rusukmu.
Goncangan sekeras apapun itu
Dia pasti tidak akan copot.
Begini seharusnya memandang cinta.
Cinta muncul dari dasar hatimu
Yang paling dalam.
Karena cinta akan membuatmu kuat
Ketika engkau dalam kekurangan
dan kemiskinan.
Dia akan berkata.
Cinta aku disini bersamamu
Menjalani kesengsaraan.
Ketika engaku bersedih kemudian menangis
Dia akan memlekmu
Mengusap tangismu
Mengecup keningmu.
Kemudian berkata.
Jangan keluarkan air matamu
Untuk kesedihan tapi bertahanlah untukku.
Ketika kesalahan yang engkau buat
Untuk mencurangi cinta berpaling
Kekasih yang lain.
Dia akan berkata aku memaafkanmu
Bahagiaku untukmu dan untuknya.

SURAT DARI UDARA UNTUK HATI

Daun-daun bergoyang.
Semilir angin sejukan siang ini
Mataharipun mulai tak nampak.
Tertutup awan.
Ada beberapa hal yang perlu
Dimengerti tentang segala sesuatu
Yang sulit untuk kamu lihat.
Contohnya udara.
Udara hampir sepenuhnya kasat mata.
Tapi kamu menghirupnya
Dan merasakanya ketika udara itu
Menyentuh kulitmu.
Tapi akal manusia menyadarinya.
Bahwa apa yang sepenuhnya aku hirup
Dan aku rasakan ketika
Menyentuh kulitku itulah udara.
Bumi ini masih diseliputi oleh misteri
Kemudian muncul beberapa
Orang pilihan mengungkap misteri.
Tapi kehadiran mereka tidak dianggap.
Ketika jasadnya mati.
Barulah kita semua menyadarinya.
Betapa berharganya mereka yang terpilih.
Dan betapa bodohnya kita terlambat
Untuk menyadarinya.
Pikiran manusia dikendalikan oleh otak.
Otak membutuhkan udara untuk bekerja.
Betapa pentingnya otak kita
Untuk menilai segala sesuatu.
Mengetahui tanda-tanda.
Bahkan untuk menguak misteri.
Kemudian adalah hati.
Itulah perasaan suci yang bersemayam
Dibalik jantungmu.
Dia bisa bicara
Dia bisa menimbang
Dia mempunyai sisi yang lain.
Pikiranmu bisa saja menjadi iblis
Tapi hatimu dengan kerendahan hati.
Akan menunjukan pintu-pintu keluar
Untuk semua keputusan yang akan
Engkau ambil.
Perbendaharaanya sangatlah kuat.
Tenangkanlah dirimu dari semua
Kekuatiran hidup ini.
Buanglah jauh dari pikiranmu.
Alam pikiran begitu luas dan megah.
Ijinkanlah hati untuk mengendalikanya.
Menjauhi sifat iri
Menjauhi sifat jahat
Menjauhi semua laranganya.
Mantapkanlah hatimu dan berbuatlah benar.
Hiruplah udara untuk fikiranmu.
Jauhkan dari keserakahan dan
Hawa nafsu dunia yang tak akan
Pernah habis.

Hujan Itu Berkah

Malam memang terasa dingin apalagi
Malam turun hujan.
Cobalah keluar dari tempatmu
Beranjaklah dan lihatlah langit
Malam ini.
Begitu sejuk udara
Begitu tenang terasa.
Dan gelap.
Hujan mampu menyejukan hati
Membuka ingatan tentang kisah
Yang terlewati.
Membuka pintu bawah sadarmu.
Mengenang masa.
Apakah masa itu indah
Apakah masa itu kelam.
Pastilah terbesit asa dalam gejolak rindu.
Bagi petani pastilah Hujan itu berkah.
Sayuran dan tanaman diladang.
Terairi dengan merata.
Meringankan beban bagi para petani.
Tapi bagi para pedagang yang jualan
Dipinggir-pinggir jalan.
Apa kata mereka....???
Pastilah mereka akan bilang kalau hujan ini
Membuat orang malas keluar rumah
Berefek sepi ke dagangan mereka.
Apapun itu alasanya.
Hujan itu indah
Hujan itu seperti upah ketika kita
Kerja sampai siang dan malam.
Menunjukan tujuanya.
Jadi begitulah semestinya
Hidup itu harus berjalan.
Lakukanlah kebaikan berbuatlah
Yang benar dan jangan berbuat dosa.
Meskipun itu tidaklah mudah.
Bayaran di akhirat menunggumu.

Tenangkanlah fikirmu

Tidak perlu menyalahkan siapapun untuk
Apa yang kita alami dalam hidup.
Meskipun itu sakit, perih, pedih dan harus tertatih sampai berdarah-darah.
Cukup mensyukuri apa yang Tuhan beri.
Menerimanya dengan Sabar dan ikhlas.
Dan tetap bersyukur.
Atas apapun yang sedang terjadi
Dalam kehidupan.
Tuhan sedang mengajakmu berfikir.
Apa yang terbaik buat hidupmu
Tuhan sedang mengolah batin jiwamu
Bagaimana engkau dapat bertahan dalam
Kemelut kehidupan.
Tuhan sedang memanggilmu
Agar engkau dapat menyandarkan bahumu
Padanya sambil berkata.
Tuhan Aku lelah.
Dengan bekal cintamu padanya
Yang meluap-luap seperti air Segara.
Tenangkanlah fikirmu.
Hapus semua pikiran kotor
Yang membayangimu.
Dan berhentilah menghakimi.
Apabila maslah itu
memang terlalu berat buatmu.
Carilah waktu yang tepat dijam malamu.
Ambilah air Wudhu Sholat dan kemudian
Duduk Tafakur.
Bicaralah cukup seperti ini
" Tuhan Semua ini terlalu berat buatku
Aku tidak sanggup menahan beban ini.
Aku kecil dibalik kebesaranmu yang Agung.
Berilah nafas yang longgar agar aku
Bisa sedikit bernafas yang lega untuk menjalani hidup.
Untuk itu kukembalikan beban ini padamu.
Biarlah engkau yang memutuskan Jalan untukku"

Maya

Kucari Maya...
Kukejar sampai belahan bumi yang lain.
Tapi aku tak kunjung menemukanmu.
Maya...
Dengarlah aku.
Lewat getaran angin
yang berhembus malam ini
Ijinkan aku tidur dalam pangkuanmu.
Sebentar saja...
Aku lelah hadapi ini semua tanpamu.
Maya...
Andaikan aku
Mendengar apa katamu.
Semua ini tak akan berat bagiku.
Ketika inginmu
Membagi cinta dengan yang lain.
Disitulah aku merasa cemas
Tidak ada cinta yang tulus.
Mengertilah Maya.
Aku hanya ingin kamu seutuhnya
Dan aku tidak ingin
Membagimu dengan yang lain.
Di hati cukup hanya ada kamu
Dan aku satu-satunya cinta dalam hidup.
Maya...
Kini lihatlah aku.
Hatiku mempertanyakan cinta.
Dan otakku tak lagi bersamaku.
Sadarku buyarkan lamunanku.
Peluh dan isak tangis air mata
Tak sanggup lagi kubendung.
Saat aku memutuskan membunuhmu
Dan pacarmu.
Kepalamu masih tersimpan
Didalam tasku.
Lebih baik aku menjaga kepalamu.
Ketika cinta tak lagi untukku.