Kamis, 28 Juni 2012

Kisah Terakhir La Tenri Tatta Arung Palakka


Di kisahkan oleh karaeng subuh dengan
( La Tenri Tatta Arung Palakka)
dalam sebuah percakapan dunia Astral



Beginilah kisahnya.................


Celebes atau disebut juga Sulawesi adalah pulau yang sangat dikagumi sekaligus ditakuti Belanda. Pulau ini mempunyai keunikan mempunyai ciri khas. Dari tanahnya yang subur lokasi yang sangat startegis dalam pelayaran ataupun peperangan pada masa itu. Tapi disanalah berdiri Dua kerajaan besar dan hebat yang mampu menguasai lautan. Yaitu Kerajaan Gowa dan Bone.


    Belanda cukup memahami
dan mengerti keadaan ini. Untuk menguasai tanah Sulawesi tidaklah mudah. Maka pada masa itu Belanda membuat strategi baru untuk menguasai Sulawesi.

    Belanda menggunakan politik adu domba. Kerajaan Gowa dengan Bone pada masa itu mengalami hubungan yang tidak harmonis. Perselisihan diantara kedua kerajaan memang ada dan berlangsung lama. Belanda paham betul situasi ini, Belanda juga tidak terlalu gegabah untuk memerangi Makassar. Ketakutan Belanda apabila kedua kerajaan ini bersatu maka Sulawesi tidak akan pernah jatuh ketangan Belanda. Beribu cara dilakukan belanda untuk memecah kedua kerajaan ini. Dari memunculkan dendam masa lalu sampai rayuan maut yang menggiurkan. Makassar dibawah kepemimpinan Sultan Hasanuddin memberontak dan melawan belanda. Dengan armada perang yang sangat ditakuti Sultan hasanuddin menghadang belanda diperairan Celebes. Tapi usaha belanda untuk menguasai kota dan benteng tidak berhasil. Akhirnya Belanda meminta bantuan pada Raja Bone Arung Palaka dan Raja Buton.

   Keberhasilan Arung Palakka saat berpihak kepada Belanda boleh diacungi jempol. Arung Palakka berhasil memukul mundur pasukan Ayam Jantan dari timur yang ditakuti Belanda. Dengan susah payah akhirnya Makassar jatuh ketangan Belanda. Saat tergulingnya kekuasaan Raja di makassar Arung Palakka mendapat perhatian khusus dari Belanda.

  Belanda merasa bahwa Arung Palakka suatu saat akan memberontak. Belanda berfikir kritis dengan gerak-gerik Arung Palakka yang dirasa sangat berbahaya. Maka pada suatu malam dibenteng rotterdam belanda menyusun rencana. Tinggal satu lagi orang yang dianggap berbahaya yaitu Arung Palakka. Belanda berkhianat dan melakukan conspiracy. Di undanglah Arung Palakka di suatu pesta pora Belanda di benteng rotterdam. Dengan alasan ingin membunuh Arung Palakka di pesta itu dengan memberinya racun pada makanannya.

 (Malam itu sangat dingin kesunyian terasa bergetar dengan alunan musik pesta. Ikatan tali dikepalanya terasa sangat kencang dan berat. Badan tinggi besar dengan rambut panjangnya yang ikal seperti singa yang berkumpul pada kawanan Gajah. Dengan tatapan mata yang tajam tanpa gentar Arung Palakka akhirnya melangkah pergi.)

Keesokan harinya didapati didalam rumahnya beliau terkapar tanpa daya. Matanya menatap langit-langit rumah dengan tatapan mata kosong yang pasrah. Kedua tangan dan kedua kakinya kini tak berdaya. Belanda mengutus dokter untuk mengobati luka Raja Bone yang paling tersohor itu. Tapi semuanya hanya bualan omong kosong belanda. Yang ada hanya malah mempercepat racun ganas menggrogoti tubuhnya.

   Maka akhirnya Datu Mario Arung palakka La Tenri Tatta Petta Malampe’E Gemme’na pada tanggal 6 April 1698 di dalam istananya di Bontoala dengan amanatnya sebelum wafat, supaya Baginda di makamkan di Bukit Bontobiraeng dalam wilayah kerajaan Gowa.

By: Serpihan Serbuk Jiwa